Assalamualaikum sahabat Al Abidin, apa kabar?
Semoga sahabat semua selalu dalam keadaan sehat ya …
Nah, pada saat menjelang musim haji, momen yang akan kita temui pasti adalah menuju Idul Adha. Amalan yang paling baik dikerjakan saat hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan.
Ketika kita mendengar kata idul adha atau lebaran haji tentu yang kita ingat terlebih dahulu adalah saat dimana seluruh umat muslim berupaya mengumpulkan rupiah untuk memburu binatang kurban untuk disembelih di hari raya Idul Adha tersebut, dan bagi yang belum berkesempatan untuk melaksanakan kurban tentu yang dipikirkan akan mendapatkan daging dari perayaan Idul Adha tersebut.
Memang sih itu menjadi hal yang wajar, tetapi terkadang kita hanya antusias dalam perayaannya saja tanpa paham mengenai makna, kandungan ataupun manfaat dari hari raya Idul Adha itu sendiri. Sebenarnya apa saja sih yang harus dipersiapkan menuju Idul Adha dan apa saja dalil serta sejarahnya?
- Yuk kita rangkum semua untuk kamu di bawah ini :
Perintah untuk Qurban
Perintah berkurban telah diturunkan oleh Allah SWT melalui firman-Nya. Perintah tersebut telah disampaikan dalam beberapa ayat Alquran yang diturunkan dalam surat yang berbeda-beda. Salah satu ayat yang menyampaikan pesan kepada umat Islam untuk berkurban adalah dalam surat Al-Kautsar ayat 2:
“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah”. (Al-Kautsar: 2).
Sementara dalam surat Al-Maidah dalam ayat 27, Allah menurunkan wahyu tentang kurban yang dilakukan putra Adam, Qabil dan Habil.
“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, ‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa” (Al-Maidah: 27).
Perintah berkurban juga diturunkan Allah dalam surat As-Saffat ayat 102. Ayat ini berisi tentang Nabi Ibrahim yang bermimpi mendapat perintah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Ketentuan Mengenai Kurban
Melansir dari nu.or.id, untuk menjadi hewan kurban domba setidaknya harus berusia lebih dari satu tahun. Bisa juga dijadikan hewan kurban saat domba sudah berganti giginya. Sedangkan kambing kacang minimal harus berusia lebih dari dua tahun.
Sapi dan kerbau juga harus mempunyai usia lebih dari dua tahun untuk menjadi hewan kurban. Yang ingin berkurban unta harus memastikan usia hewan berpunuk tersebut telah lebih dari lima tahun.
Selain dari usia dan jenisnya, hewan kurban juga harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat. Sebelum membeli, pastikan dulu hewan kurban tidak dalam kondisi matanya buta, sakit, kakinya pincang dan terlalu kurus atau gemuk. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh: “Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, “(1) yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan (4) yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.” (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420).
Cacat hewan seperti putus telinga atau ekornya juga tidak sah dijadikan hewan kurban. Sebab cacat ini mengakibatkan daging hewan kurban berkurang. Untuk hewan yang dikebiri dan pecah tanduknya termasuk cacat yang tidak menghalangi sahnya ibadah kurban. Hal ini disebabkan karena pecah tanduk dan kebiri tak mengakibatkan dagingnya berkurang.
Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, Idul Adha juga berarti menyembelih “hawa nafsu”.
Lalu apa hubungannya Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih hawa nafsu? “Adha” sendiri memiliki makna penyembelihan. Tidak hanya menyembelih hewan kurban, tetapi juga menyembelih sesuatu yang buruk dari diri sendiri. Dalam surat Al-A’raaf ayat 179, disebutkan bahwa manusia memiliki sifat seperti binatang ternak. Hal ini dapat dilihat dari hawa nafsu yang dimiliki manusia. Sehingga hal tersebut patut disembelih layaknya menyembelih hewan ternak.
🐑 MARKIPAT Sedekah Qurban 🌷
Idul Adha 1443H – Sahabat LAZ Al Abidin,
Sudah memilih hewan qurban atau mau ikutan gabung sedekah daging Qurban bareng LAZ Al Abidin kah ? Kami mengakomodir untuk program MARKIPAT (Mari Kita Patungan) sedekah daging qurban dengan nominal berapapun (bebas) sesuai dengan kemampuan dari sahabat. Seberapapun yang kita sedekahkan, akan dan pasti ganti yang besar insyaaAllah.
Sahabat sudah ikut Support Program Menebar Qurban sampai pelosok. In syaa Allah pahala sedekah akan mengalir kepada temen-temen semua.
Sudah siap ? membahagiakan saudara dimomentum Hari raya Idul Adha – Rek Transfer MARKIPAT BNI 6333222999
Laz Al Abidin – Menebar Luas Manfaat
BACA JUGA : PEMBAGIAN PAKET BAKSOS DAN BAZAR PAKAIAN MURAH https://sma-abbs-surakarta.business.site/posts/8889868670666952336?hl=id
BACA JUGA : SMA IT TERBAIK DI SURAKARTA https://sma-abbs-surakarta.business.site/
BACA JUGA : RAHASIA BESAR ITU AKHIRNYA TERUNGKAP !! https://sragen.alabidin.sch.id/rahasia-besar-itu-akhirnya-terungkap/
This article was created by Ms. Denty